Berita Terbaru
Minggu, 02 April 2023
Sabtu, 01 April 2023
Semarakkan Ramadhan, Partai Demokrat Batanghari Buka Lomba Literasi Gratis Untuk Anak SD
Selasa, 28 Maret 2023
Sahur On The Road Dilarang, Begini Alasan Kapolres Batanghari
BATANGHARI, TIGASISI.NET - Kapolres Batanghari, Ajun Komisaris Besar Polisi Bambang Purwanto SIK melarang adanya aktivitas Sahur On The Road (SOTR) selama bulan ramadhan tahun ini.
Menurutnya, kegiatan tersebut akan memicu adanya gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) di wilayah hukum Polres Batanghari.
"Sesuai arahan dan himbauan dari Bapak Kapolda Jambi tidak ada kegiatan sahur On The Road. Kami ulangi lagi tidak ada sahur On The Road," tegas Kapolres Bambang, saat di konfirmasi di ruang kerjanya, Selasa (28/03/23).
Alumnus Akademi Kepolisian (Akpol) Semarang 2003 itu menilai, SOTR ini kerap dimanfaatkan oknum - oknum tertentu untuk berbuat kriminal.
Ia meminta mulai dari tingkat Polres hingga Polsek untuk memonitoring agar tidak ada masyarakat yang menggelar SOTR.
"Kami juga akan meningkatkan patroli, setiap malam kita bentuk suatu tim untuk pengaman disaat sholat tarawih dan juga saat sahur. Apalagi di Polsek, mereka tentunya lebih tau mana daerah-daerah yang rawan itu," imbuhnya.
Tak hanya itu, perwira dua melati di pundak ini menghimbau seluruh orangtua untuk lebih meningkatkan peran pengawasannya terhadap anak, terutama setelah sholat tarawih.
"Kami berharap kepada orangtua kalau sekitar pukul 22:00 WIB atau setelah sholat tarawih anaknya belum pulang juga ya dicarilah, jangan di biarkan saja. Takutnya nanti diajak temannya nongkrong dan akhirnya berkelahi atau yang lainnya," pungkas Bambang.
Reporter: Juniko
Selasa, 21 Maret 2023
Tingkat Pengangguran di Batanghari Menurun, Ternyata ini Penyebabnya
BATANGHARI, TIGASISI.NET - Tingkat pengangguran di Kabupaten Batanghari pada tahun 2022 menurun di angka 3,53 persen dari angka sebelumnya di tahun 2021 yakni 4,26 persen.
Artinya, di Kabupaten Batanghari masyarakat yang sudah bekerja saat ini sudah mencapai 82,86 persen.
Terkait hal tersebut, Sekretaris pada Dinas Ketenagakerjaan dan Perindustrian (Disnakerin) Kabupaten Batanghari Daulatul mengatakan, menurunnya angka pengangguran itu salah satunya disebabkan banyaknya perusahaan baru yang berdiri di Batanghari.
"Yang jelas perusahaan-perusahaan industri yang baru berdiri di Batanghari kan sudah mulai menerima lowongan pekerjaan, jadi serapan tenaga sudah mulai masuk," ungkap Daulatul saat di konfirmasi di ruangannya, Selasa (21/03/23).
Ia menambahkan, hal ini juga merupakan dampak dari peranan pemerintah dalam meyakinkan para investor untuk berinvestasi di Kabupaten Batanghari.
Menurutnya, selain berkontribusi bagi PAD Kabupaten Batanghari, pelaku usaha yang berinvestasi turut menekan angka pengangguran bagi masyarakat setempat.
"Ini masih ada beberapa perusahaan yang masih dalam tahap pembangunan, kalau sudah beroperasi nanti tentunya akan lebih mengurangi jumlah pengangguran kita di Batanghari ini," harapnya.
Tak hanya itu, ia menyebutkan, pihaknya di Disnaker saat ini juga tengah menjalin kerjasama dengan beberapa Balai Latihan Kerja (BLK) untuk pengembangan kapasitas tenaga kerja di Batanghari.
"Kita kerjasama dengan BLK -BLK yang menerima untuk latihan calon tenaga kerja, contohnya saat ini kita sudah melatih 16 calon tenaga kerja yang bergerak di bidang Migas ke Jawa Tengah, kemudian di Padang ada juga yang keseluruhannya di biayai oleh pihak kementerian," tuturnya.
Reporter: Juniko
Senin, 20 Maret 2023
Kasus Kekerasan Anak Melonjak, Ini Komentar Dinas DPPKBP3A Batanghari
BATANGHARI, TIGASISI.NET - Kasus kekerasan anak dan pelecehan seksual di Kabupaten Batanghari diketahui meningkat tajam. Sejak tahun 2020 hingga 2022 tercatat ada 49 kasus yang sudah ditangani oleh Aparat Penegak Hukum.
Terkait hal ini, Kabid Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) pada Dinas DPPKBP3A Kabupaten Batanghari membeberkan, selama ini masyarakat enggan melapor dikarenakan merasa malu, menganggap itu sebuah aib yang harus di rahasiakan.
"Kalau dulu kenapa kasus ini sedikit karena masyarakat kita itu masih tabu, katanya itu aib, sehingga kita tidak dapat mendata kasus itu. Kalau sekarang dari 2021 kita gencar lakukan sosialisasi agar kasus tersebut mesti dilaporkan," papar Riza saat dikonfirmasi via telepon, Minggu (19/03/23).
"Kenapa sekarang kasus itu naik terus, karena mereka sudah sadar, kasus itu ya memang harus dilaporkan," sambungnya.
Ia menambahkan, selain itu, permasalahan biaya juga menjadi faktor penyebab masyarakat tidak mau melapor.
"Tapi sekarang untuk penanganan kasus itu kan sudah ditanggung pemerintah, mulai dari tahap visum sampai selesai," jelasnya.
Ketika ditanya tentang upaya dari pihak dinas dalam menekan kasus kekerasan anak dan pelecehan seksual, ia mengungkapkan terus melakukan penyuluhan tentang pentingnya pengawasan orangtua dan guru.
"Kami dari tim selalu mensosialisasikan hal ini ke tiap-tiap desa dan sekolah, agar lebih ketat dalam mendidik anak mulai dari pola bermain hingga cara berpakaian anak," tutupnya.
Reporter: Juniko
Kamis, 16 Maret 2023
Kasus Pelecehan Seksual dan Kekerasan Anak di Batanghari Meningkat
BATANGHARI, TIGASISI.NET - Angka kasus pelecehan seksual dan kekerasan pada anak di Kabupaten Batanghari terus meningkat.
Sedikitnya, pada tahun 2020 hingga 2022, tercatat 49 kasus yang sudah ditangani oleh Kejaksaan Negeri Batanghari.
Kepala Kejaksaan Negeri Batanghari, Muhammad Zubair mengatakan, angka pelecehan seksual dan kekerasan pada anak terus meningkat dua kali lipat dalam setiap tahunnya.
"Ini menjadi catatan penting bagi kami, yaitu tindak perlindungan anak, khususnya kekerasan seksual. Ini mohon bantuan kepada pemerintah daerah," kata Kajari M. Zubair dalam giat pemusnahan Barang Bukti tahun 2022, di Halaman Gedung Kejaksaan Negeri Batanghari, Kamis (16/03/23).
Zubair mengungkapkan, pada tahun 2020 tercatat ada 7 kasus yang ditangani, tahun 2021 sebanyak 12 kasus dan pada tahun 2022 sebanyak 27 kasus.
"Ini harus menjadi kegelisahan kita bersama karena kita semua punya anak, punya keluarga, dan tidak cukup hanya di tangani oleh penegak hukum saja," jelasnya.
Lebih jauh ia meminta kepada pemerintah daerah untuk lebih bekerja keras dalam menangani permasalahan tetsebut.
"Upaya ini tentunya tidak lepas dari dukungan pemerintah setempat, dalam hal ini Pak Bupati dan DPRD bagaimana bisa menggerakkan OPD di Batanghari untuk memberikan dukungan secara maksimal," pungkasnya.
Reporter: Juniko