Berita Terbaru

Selasa, 18 Juni 2024

Hadiri MTQ Desa Purwodadi, ini Pesan Wabub Hairan



TANJAB BARAT, TIGASISI.NET - Wakil Bupati Tanjung Jabung Barat H. Hairan, SH di dampingi Ketua GOW Hj. Uni Yati Hairan, menghadiri pembukaan MTQ ke- 4 Tingkat Desa Purwodadi, Kecamatan Tebing Tinggi yang diselenggarakan di Halaman Masjid Muhajirin, Desa Purwodadi, Minggu (09/06/24).


Wakil Bupati dalam sambutannya berharap penyelenggaraan MTQ tersebut dapat memperkokoh jiwa akhlakul karimah serta mampu menerapkan ide-ide besar yang mulia untuk membangun kemaslahatan seluruh umat diiringi dengan ukhuwah islamiah, ukhuwah wathaniyah, dan ukhuwah basyariyah yang terjalin kuat demi mewujudkan Bumi Serengkuh Dayung Serentak Ke Tujuan, menjadi Negeri Baldatin Thayyibatun Wa Rabbun Ghafur.


“Saya berpesan agar menjaga kebersamaan selama berlangsungnya Kegiatan MTQ ke 4 TK Desa Purwodadi Kecamatan Tebing Tinggi dan kepada Panitia Penyelenggara selamat dan sukses dalam pelaksanaan MTQ ini, Semoga Allah mencatat sebagai amal ibadah sekaligus bentuk pengabdian kita kepadanya, " Ujarnya. 


Kegiatan ditandai dengan pemukulan beduk oleh Wakil Bupati, didampingi Camat Tebing Tinggi, Kapolsek, Pjs. Kades, serta Tokoh-tokoh agama setempat. 


Turut hadir dalam acara Camat Tebing Tinggi, Pjs.Kades, Kapolsek, Danramil/diwakili, Para Dewan Hakim, Organisasi Pemuda Pancasila, Tokoh masyarakat dan undangan lainnya.

Kamis, 18 April 2024

"Magic" Bupati Fadhil Arief Rubah Wajah Kota Muarabulian




BATANGHARI, TIGASISI.NET - Stigma Kabupaten Batanghari sebagai kota mati atau terasing kini perlahan - lahan mulai sirna.

Kabupaten tertua di Provinsi Jambi itu kini mulai disulap oleh Bupati Batanghari Muhammad Fadhil Arief (MFA).

'Tangan dingin' sang Bupati dalam dua tahun terakhir ini mampu merubah wajah kota menjadi objek berkunjung masyarakat hingga destinasi wisata.

Tentunya, tidak mudah bagi ayah empat anak ini untuk mengembalikan kejayaan Batanghari sebagai Kabupaten pelopor yang diketahui menjadi cita-citanya saat ini.

Banyak rintangan dan tantangan yang dihadapi selama ia menduduki jabatan sebagai orang nomor wahid di Bumi Serentak Bak Regam tersebut.

Lantas apa saja yang sudah berhasil disulap Bupati Fadhil Arief untuk Kabupaten yang memiliki ikon Tapa Malenggang ini?

Dimulai dari wajah kota Muarabulian, ada beberapa titik mengalami perubahan yang begitu menonjol, diantaranya pada area perkantoran Pemerintah Kabupaten Batanghari.

Perubahan mulai terlihat dari dua tugu yang berada di Simpang Empat BBC dan Simpang Empat Gapura Perumnas Muarabulian yang tampak lebih bercahaya pada malam hari.

Kemudian pembangunan alun-alun pada Lapangan Garuda yang juga masih berada di area perkantoran atau tepatnya di Jalan Jenderal Sudirman lebih terlihat modern.



Tak hanya itu, tentunya yang saat ini tengah ramai diperbincangkan yakni pedestrian yang terletak di Seberang Rumah Dinas Bupati atau yang berlokasi di Pematang Umo Tinggal.



Bangunan yang menyedot anggaran hingga 10 Miliar ini cukup terbayarkan dengan ramainya aktifitas pengunjung pada siang hingga malam hari.



Amrizal (43) salah satu pengunjung taman Tapa Malenggang mengaku senang dengan pembangunan yang dilakukan oleh pasangan Bupati dan Wakil Bupati Batanghari.

"Kalau dulu kita ke Bulian ini ya palingan kepasar atau ke minimarket saja, kalau sekarang kan ada tempat jalan-jalannya sekalian bisa bawa anak-anak," ucap warga Desa Bulian Jaya ini dengan wajah sumringah, Rabu Sore, (18/04/24).

Kepala Bidang Cipta Karya pada dinas PUPR Batanghari, Andri Wisnu Pratama mengatakan pembangunan yang dilakukan tersebut belum selesai secara maksimal.

Ia menyebutkan, Pemerintah kembali menganggarkan untuk penyempurnaan pembangunan pada beberapa titik hingga penambahan item di pusat kota Muarabulian.

"Tahun 2022 kita masuk ke tahap fisiknya, tahun ini baru kita sempurnakan. Kalau untuk di Taman Tapah Malenggang itu sesuai perintah Pak Bupati akan kita bangun wahana sepeda gantung, kemudian objek foto-foto, dan arena bermain anak," papar Andri.


Reporter: Juniko

Minggu, 17 September 2023

Sempat Dikira Ikan, Warga Malapari Temukan Mayat Mengambang di Sungai Batanghari




BATANGHARI, TIGASISI.NET - Warga Desa Malapari, Kecamatan Muarabulian menemukan seorang mayat laki-laki tanpa identitas mengambang di Sungai Batanghari, Minggu (17/9/23).

Mayat yang diperkirakan berumur 9 tahun ini ditemukan salah seorang warga desa setempat bernama Saipul dalam posisi tertelungkup, dan belum membengkak.

Saipul mengatakan, awalnya ia bersama anaknya mengira sesosok mayat laki-laki itu seekor ikan yang tengah mengapung di sungai.

"Anak aku mengira itu ikan, tapi aku tidak yakin karena kelihatan ada rambutnya, saat kami dekati ternyata manusia," kata Saipul.

Saipul menjelaskan, ia menemukan mayat itu pukul 08:15 WIB saat ia mau bekerja menambang batu kerikil di sungai.

Lanjutnya, kata Saipul, mayat ditemukan dalam keadaan telanjang.

"Tiba-tiba muncul dari bawah mesin rakit kami, kemudian kami kejar pakai getek untuk mengangkat tubuh mayat itu," jelasnya.

Untuk diketahui, mayat tersebut saat ini masih berada di rumah warga yang pertama kali menemukan.

Hingga kini sesosok mayat itu belum diketahui secara pasti identitas dan asal-muasal-nya.

Reporter: Juniko

Minggu, 09 Juli 2023

MK Bersumpah, Duit BPJS Guru PAMI Tidak Dipakai Liburan ke Mandalika




BATANGHARI, TIGASISI.NET – Mantan Kabag Perencanaan dan Keuangan pada Sekretariat Daerah Kabupaten Batanghari, Muhammad Khadafi (MK), bersumpah bahwa uang iuran BPJS guru PAMI sebesar Rp 217 juta (temuan BPK)  tidak dipakai untuk liburan ke Mandalika.


Pernyataan itu spontan disampaikan MK saat memenuhi panggilan DPRD dalam  rapat Badan Anggaran (Banggar) DPRD bersama Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Batanghari dalam membahas temuan BPK terkait  Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Tahun Anggaran 2022, Jumat (7/7/23).


“Ada yang mengatakan duit BPJS ini saya pakai untuk berangkat ke Mandalika dengan Pak Bupati, Na’uzubillahiminzalik, mati Saya sekarang ini kalau ada,” ucap MK bersumpah.


MK mengatakan, sebenarnya duit BPJS Guru PAMI yang menjadi temuan BPK Perwakilan Jambi itu digunakannya untuk keperluan kegiatan di Sekretariat Daerah Batanghari.


“Karena kami di Januari dan Februari belum ada operasional kegiatan, maka inisiatif pribadi saya untuk menggunakan uang itu. Kegiatan tersebut contohnya mau berangkat SPPD, karena duit belum tau ujung pangkalnya ya saya pakailah duit itu, ini inisiatif pribadi saya, makanya dalam LHP itu bunyinya untuk keperluan pribadi,” jelasnya.


“Kemudian ada kegiatan lain di bagian umum terus Kadis PDK juga ada minjam, ya saya pakai duit itu,” tukasnya.


Mendengar pernyataan dari MK, Wakil Ketua DPRD Ilhamuddin terus menggali informasi terkait kebenaran yang disampaikannya, apalagi soal keberangkatan ke Mandalika.


“Duit itu tidak dipakai ke Mandalika ya? Tidak? Mandalika itu bulan berapa?” tanya Ilhamuddin ke semua pejabat Pemerintah yang hadir.


“Bulan berapa MotoGP Mandalika itu? pak Zulfadli bulan berapa mandalika itu? Saya tidak mengatakan pergi tidak, saya bertanya bulan berapanya Mandalika itu,” cecar Ilhamuddin.


Sayangnya, pertanyaan dari anak buah Cak Imin itu tak membuahkan hasil. Baik dari TAPD hingga pejabat lainnya tak satupun yang menjawab pertanyaan dari Ilhamuddin.

"Ya sudah, terimakasih atas keterangannya, tinggal lagi menyikapi keterangan yang disampaikan itu nanti akan kita dalami lagi seperti apa," tegasnya.


Reporter: Juniko


Sabtu, 08 Juli 2023

Jelaskan Aliran Uang BPJS Guru PAMI, MK Diminta Pindah Duduk ke Depan



BATANGHARI, TIGASISI.NET – Kasus penyalah gunaan uang iuran  BPJS guru Pengajian Antara Maghrib dan Isya  (PAMI) tahun 2021,  yang menyeret nama  mantan Kabag Perencanaan dan Keuangan  Sekretariat Daerah Batanghari, Muhammad Khadafi (MK), kembali dibahas di Gedung DPRD, Jumat siang (07/07/2023).

MK yang  beberapa kali mangkir dari panggilan,  akhirnya datang ke gedung dewan untuk memberikan keterangan,  perihal duduk perkara uang BPJS guru PAMI, yang menurut  Badan Pemeriksa Keuangan (BPK)  dipakai untuk keperluan pribadi MK.

Mengenakan baju taktikal warna hijau lumut, MK yang awalnya duduk di belakang   diminta  oleh pimpinan DPRD untuk duduk paling depan. MK pun akhirnya  berhadap-hadapan dengan anggota dewan yang sudah menunggunya sejak pekan lalu. 

“Ini kan yang kita undang  banyak, ada Dinas PDK, kemudian Muhammad Khadafi (MK) ini kita hargai kedatangan beliau ini, kalau menurut Saya enak duduk ke depan saja,” kata Wakil Ketua DPRD Batanghari, Ilhamuddin.

Usai pindah duduk, MK seketika langsung dihujani pertanyaan oleh anggota dewan, mulai dari kronologis kejadian, hingga aliran duit Rp 217 juta yang seharusnya dibayarkan untuk tagihan BPJS Guru PAMI bulan November-Desember 2021.

“Jadi gini Pak Khadafi, kami meminta klarifikasi berkenaan dengan informasi yang beredar sekarang yang mungkin Kita sama–sama tau, temuan LHP BPK, kami minta penjelasan apa sih yang terjadi sebenarnya?” tanya Waka DPRD Batanghari.

Ilham tak menampik,  ia sudah mengetahui kronologis kejadian melalui hasil audit BPK. Namun ia  ingin mendengar pengakuan MK, sebagai pihak yang disebut  paling bertanggung jawab dalam kasus ini.

“Di LHP BPK itu ada detailnya, nah cuma kami mau meminta keterangan dari yang bersangkutan langsung, apakah sesuai atau tidak keterangan ini dengan LHP BPK,” ujarnya.

Mengawali keterangannya,  MK  berdalih bahwa kasus ini bermula dari kejadian salah transfer di Bagian Kesra Setda Batanghari. Uang iuran BPJS yang  harusnya masuk ke rekening khusus BPJS malah masuk ke rekening sekretariat daerah.

“Awalnya pada Desember 2021 itu ada uang masuk ke  bendahara setda Rp 217 juta, tidak diketahui uang itu dari mana. Sementara menurut bendahara saya Muhammad Toni (MT) dan Kasubag Keuangan,  per akhir tahun kondisi kas  harus dikosongkan,” jelas MK.

Lanjut MK, ia pun meminta Kasubag Keuangan dan Bendahara untuk menelusuri sumber uang itu. “Saya perintahkan untuk menanyakan ke Bank Jambi dan Bakeuda, hasilnya mereka juga sama–sama tidak mengetahui, ini kejadian sebenarnya tidak saya buat–buat,” ucapnya meyakinkan DPRD.

Karena merasa uang Rp 217 juta  itu "tak bertuan" MK dan rekan-rekanya di setda lantas memanfaatkan uang itu untuk kegiatan operasional, termasuk membiayai perjalanan dinas.

"Karena  Januari-Februari kami belum ada uang operasional di sekretariat daerah, maka inisiatif  pribadi, ya sudah  Saya pakailah dulu, karena belum ada ujung pangkalnya," jelas MK.

Masih menurut MK, pada bulan April 2022, pihaknya menerima surat dari Bank Jambi yang menjelaskan asal uang Rp 217 juta yang masuk ke rekening Setda Desember 2021.

"Di 5 April Kami dapat surat dari Bank BPD, yang menjelaskan bahwa uang itu uang BPJS guru PAMI,  dan Kami kembalikan itu (uang RP. 217.red)   di April itu juga 2 tahap,  menggunakan uang persediaan (UP)," kata MK.

Mendengar penjelasan MK,  Waka DPRD Ilhamuddin masih mengernyitkan dahi karena  bingung. Dia tak puas dengan jawaban MK yang tidak mengetahui sumber uang yang masuk ke kas setda itu.

“Jadi tidak tau ya duit yang masuk itu duit apa? Ini agak misteri bagi Saya,” ujar Ilhamuddin.

“Memang seperti itu kejadiannya pak, di sini Pak Muhammad Toni juga ada jadi tidak Saya karang, makanya hari ini Saya pengen semuanya terang benderang,” saut MK memotong ucapan Waka Ilhamuddin.

Tak ingin hilang kesempatan, Ketua DPRD Batanghari, Anita Yasmin turut meraih alat pengeras suara yang ada di depannya.

Anita Yasmin meminta Ketua TAPD  Muhammad Azan untuk menjelaskan aturan tentang penggunaan Uang Persediaan (UP) yang ada di setda.

"Boleh Pak Sekda kita pakai UP itu Pak Sekda? Apa alasan Pak Khadafi menggunakan UP itu? UP dipakai untuk itu (bayar BPJS), kegiatan lain akhirnya ada yang dikorbankan, kan gitu ya? " tanya Yasmin.

Akan tetapi pertanyaan dari politisi muda itu langsung disambut oleh Waka Ilhamuddin.

"Beliau sudah mengakui salah, siap untuk menerima sanksi, artinya UP itu tidak boleh dipakai, seperti itu kan? Pak Kadhafi tau kalau tidak boleh kan?," kata Ilham.

Diujung rapat, MK  mengakui bahwa penggunaan Uang Persedian di sekretariat daerah itu salah menurut aturan.

"Ya karena uang digunakan untuk keperluan di setda, dan kami tidak tahu kalau uang itu uang BPJS maka kami selesaikan, kalau mau mengumpulkan pakai duit sendiri ya tidak ada buk, makanya pakai duit UP dulu, walaupun ya salah," ucap MK lirih.


Reporter: Juniko

Sabtu, 01 Juli 2023

Kelebihan Honor Tim Isbat Nikah Hingga Pelatih MTQ Disorot BPK





BATANGHARI, TIGASISI.NET  - Badan Pemeriksa Keuangan Repulik Indonesia (BPK RI) menemukan adanya kelebihan bayar honorarium di Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Sekretariat Daerah Kabupaten Batanghari senilai Total Rp. 556 934.000.

Temuan ini berasal dari 2 kegiatan berbeda , yakni belanja honorarium Tim Pelaksana Kegiatan  (TPK) sebesar total  Rp. 326.381.000 dan Belanja honorarium narasumber sebesar total Rp230.553.000.

Khusus belanja honorarium TPK, BPK mempersoalkan pembayaran honor yang  melebihi batas tertinggi yang ditetapkan dalam Perpres Nomor 33 Tahun 2020. Kelebihan bayar ini berasal dari sejumlah kegiatan, seperti  Honor Tim Pengawas dan Tim kerja  MTQ ke-52, Honor Dewan Hakim dan Panitera MTQ ke-52, Honor Tim Sidang Itsbat Nikah,  dan Honor Official MTQ Tingkat Provinsi Jambi di Kota Sungaipenuh.

Dari beberapa kegiatan di atas,  temuan terbesar berasal dari belanja honorarium Dewan Hakim dan Panitera MTQ tingkat Kabupaten di Kecamatan Bathin XXIV dengan nilai Rp. 158 juta, disusul belanja honorarium pejabat yang menjadi Official MTQ Tingkat Provinsi Jambi di Kota Sungaipenuh dengan Nilai Rp. 115 Juta.

Khusus untuk belanja honorarium Narasumber, BPK menyoroti sejumlah kegiatan yang pembayaran honornya tidak mempedomani Perpres nomor 33 Tahun 2020, seperti: Honor Tim Seleksi Da’i Tahun 2022, Honor Tim Seleksi Peserta MTQ Tingkat Provinsi, serta Honor Tim Pelatih MTQ dari Kabupaten maupun provinsi.

Pewarta: Septa Randika

© Copyright 2019 Tigasisi.net | AKTUAL & FAKTUAL | All Right Reserved