Berita Terbaru
Senin, 24 Januari 2022
Rabu, 19 Januari 2022
Belum Vaksin, Siswa SD Dilarang Belajar Tatap Muka
BATANGHARI, TIGASISI.NET - Pemerintah Kabupaten Batanghari melalui Dinas Kesehatan mewajibkan siswa Sekolah Dasar (SD) mengikuti vaksinasi sebagai syarat mengikuti kegiatan belajar secara tatap muka.
Di sejumlah sekolah, orang tua murid diminta menanda tangani surat pernyataan, isinya siswa yang tidak divaksin, harus bersedia mengikuti belajar secara daring, dengan kata lain tidak diperkenankan mengikuti pembelajaran tatap muka.
Menanggapi hal ini, Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kabupaten Batanghari Elfi Yennie membenarkan perihal tersebut.
"Iya benar, sudah bisa vaksinasi untuk anak usia 6-11 tahun," kata Elfi Yennie melalui pesan via whats App Rabu, (19/01/22).
Elfi mengatakan, pihaknya turut memberlakukan aturan vaksinasi ini karena mengikuti instruksi dari pemerintah pusat, dan akan dimulai pada hari ini di Kabupaten Batanghari.
"Sudah dimulai di seluruh Indonesia, alasannya karena pemerintah sudah menetapkan program vaksinasi Covid-19 ini juga diberikan pada anak-anak usia 6-11 tahun, dan vaksinnya sudah tersedia," perjelasnya
Kadinkes menambahkan, jenis vaksinasi yang digunakan pada anak-anak SD ini sama dengan jenis vaksin yang digunakan pada orang dewasa.
"Jenis vaksinnya Sinovac Corona Vac, sama dengan orang dewasa," ujarnya
Disisi lain, salah satu orang tua ataupun wali murid dari siswa Y (45) merasa keberatan adanya aturan wajib vaksin untuk anak SD sebagai syarat belajar tatap muka.
Akan tetapi, dirinya tetap membolehkan anaknya divaksin karena sang anak bersikeras ingin divaksin dengan alasan bosan terus menerus belajar secara online.
"Sebenarnya keberatan dengan adanya aturan ini, tetapi kami ikuti saja, karena anak kami juga ngotot mau belajar seperti biasanya. Sekarang ini Kami percaya saja pemerintah sudah memberi solusi yang baik untuk pencegahan penularan Covid-19 di lingkungan Kita," pungkasnya
Reporter: Juniko
Selasa, 11 Januari 2022
Dua Hari Tak Keluar Rumah, TW Ditemukan Tewas Tergantung Dalam Kamar
Warga Kumun Debai Tagih Janji Walikota Soal TPA
Pemkab Batanghari Siapkan 93 Ribu Bibit Sawit Subsidi Untuk Masyarakat
Sejahterakan Petani Swadaya, 3 Perusahaan Teken MoU Program SMILE
BATANGHARI, TIGASISI.NET - Tiga perusahaan terkemuka dalam industri kelapa sawit yakni Kao Corporation, Apical Group, dan Asian Agri yang menaungi PT Inti Indo Sawit (IIS) di Desa Bulian Jaya, Kecamatan Marosebo Ilir menandatangani nota kesepahaman (MoU) pertama antara petani swadaya yang tergabung dalam Perkumpulan Putra Tunggal Bukit Sangkilan terhadap keberlanjutan program SMILE (SMallholder Inclussion for better Livelihood & Empowerment) Selasa, (11/01/22).
Penandatanganan nota kesepahaman keberlanjutan program SMILE ini didukung dan disaksikan langsung oleh Bupati Batanghari, Muhammad Fadhil Arief.
Program SMILE ini diluncurkan bertujuan untuk membantu petani swadaya kelapa sawit setempat dalam peningkatan produktivitas dan juga sertifikasi internasional.
Selain itu, penandatangan kerjasama program SMILE ini diharapkan mampu menjembatani kesenjangan pengetahuan petani swadaya melalui kemitraan dan pemanfaatan pengalaman serta keberhasilan Asian Agri yang telah membangun kemitraan jangka panjang bersama petani swadaya.
Bupati Batanghari, Muhammad Fadhil Arief yang didampingi Kepala Dinas Perkebunan menyampaikan agar kedua belah pihak yang bekerjasama saling mendapatkan keuntungan.
"Bagaimana nota kesepahaman ini Kita pahami dengan baik sehingga nanti timbul kerjasama yang baik, kerjasama yang baik itu adalah kerjasama yang saling menguntungkan," kata Fadhil.
Fadhil beranggapan, kerjasama ini diyakini mampu mensejahterakan para petani swadaya kelapa sawit, jika petani mampu menerapkan kerjasama sesuai dengan ketentuan.
"Kao, Apical, dan Asian Agri punya niat supaya pasokan bahan baku kita ini berlanjut, maka dilakukanlah kerjasama pada hari ini. Supaya petani bisa hidup sejahtera kebunnya harus menghasilkan dengan baik, barang yang dijual harus memenuhi standar yang telah ditetapkan. maka hadirlah SMILE ini untuk berdampingan dengan petani," jelasnya
Disisi lain, kepala pimpinan Asian Agri wilayah jambi Ramli Simamarta mengatakan kerjasama ini tak hanya menguntungkan masyarakat dalam sektor berkualitasnya hasil tani, tapi juga peningkatan pada sektor ekonomi.
"Selain diberikan pelatihan, nantinya setelah penandatangan MoU ini para petani kita akan memperoleh premi dari hasil jual beli minyak sawit," kata Ramli.
Sementara itu, Sustainability Manager Apical, Fitria Kurniawan mengatakan, pihaknya perlu memberikan pemberdayaan bagi para petani. Pasalnya petani swadaya cukup berperan besar dalam membantu produksi sawit di Indonesia.
"Petani swadaya menyumbang sekitar 30% dari produksi minyak sawit di Indonesia, oleh karena itu sangat penting bagi Apical untuk membantu memfasilitasi inklusi mereka kedalam rantai pasokan global yang berkelanjutan," jelas Fitria Kurniawan
Diketahui, acara ini dilaksanakan di lapangan futsal Desa Bulian Jaya, Kecamatan Marosebo Ilir, Kabupaten Batanghari Jambi.
Turut hadir pada acara tersebut Camat Marosebo Ilir, Kepala Desa dan Jajaran Organisasi Perangkat Daerah terkait dilingkup pemerintahan Kabupaten Batanghari.
Reporter : Juniko