Berita Terbaru
Rabu, 06 Maret 2024

Al Haris: Siswa Muaro Jambi Tidak Boleh Kalah Dengan Kota Jambi

Di Kecamatan Betara, Anwar Sadat Santuni Korban Banjir
Selasa, 05 Maret 2024

Fadhil Jamin Kemudahan Kepengurusan Pembuatan Sertifikat
BATANGHARI, TIGASISI.NET - Bupati Batanghari Muhammad Fadhil Arief meminta kepada seluruh masyarakat yang belum memiliki sertifikat tanah untuk dapat segera melakukan pendataan dan pendaftaran secara administratif.
Selain masyarakat, Bupati Fadhil juga meminta Camat dan Kepala Desa untuk mendaftarkan tanah wakaf untuk didaftarkan.
“Kami harap masyarakat yang belum melakukan pengurusan sertifikat segera diurus karena kami memfasilitasi dari jajaran dari Pemkab Batanghari sampai dengan jajaran tingkat desa,” ujarnya.
Fadhil juga menjamin proses pendaftaran PTSL ini akan dibantu oleh pera petugas di lapangan. Ia mengatakan bahwa pihaknya sudah berkoordinasi dengan BPN untuk percepatan program PTSL ini.
“Kami sudah kolaborasi dengan BPN Batanghari, bagaimana tenaga BPN ditambah dengan adanya opsi bagaimana tenaga pengukur dari pihak lain. Kami mencoba intervensi melalui anggaran Pemerintah Kabupaten Batanghari, kemudian juga kami jamin. Jika bertemu hambatan misalnya terjadi pungli ataupun semacamnya mereka bisa melapor dan akan kita selesaikan ini bersama BPN,” jelasnya.
Namun, ia juga meminta masyarakat yang ingin mendaftarkan tanahnya secara administratif agar mempersiapkan dan memenuhi seluruh persyaratan yang ada.
“Dan beberapa hal yang perlu diperhatikan masyarakat Kabupaten Batanghari adalah seluruh syaratnya terpenuhi, kalau belum diulang lagi. Takutnya nanti tanah orang lain yang di sertifikatkan ini malah menjadi masalah,” pungkasnya.

Sukses Bangun Jalan Desa Mersam, Kinerja Dinas PUTR Disanjung Dewan
BATANGHARI, TIGASISI.NET - Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) Kabupaten Batanghari sukses memulai pembangunan ruas jalan Sp. Mersam - Desa Mersam, Kecamatan Mersam.
Rupanya, kecekatan pasukan H. Ajrisa Windra ini mendapat sanjungan dari salah satu anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Batanghari, Sirojuddin.
Siroj mengapresiasi respon Dinas PUTR atas permohonan yang telah diajukan masyarakat Desa Mersam untuk perbaikan jalan lingkar sejumlah desa tersebut.
"Alhamdulillah, terimakasih pada dinas terkait yang sudah memenuhi permohonan kami khususnya dari masyarakat Desa Mersam. Menurut saya ini sungguh luar biasa, baru saja paginya diusulkan di acara musrenbang tingkat kecamatan, ternyata sorenya langsung dikerjakan," ucap Dewan Daerah Pemilihan (Dapil) Mersam - Maro Sebo Ulu itu.
"Sekali lagi terimakasih untuk Pemerintah Batanghari, atas pembangunan jalan di Desa Mersam," tukas Politisi muda dari Partai Golkar itu.
Meski demikian, anak buah Airlangga Hartanto ini meminta agar masyarakat desa setempat bisa menjaga fasilitas yang sudah dibangun oleh pemerintah.
"Insyaallah kedepannya bakal kita usulkan kembali pembangunan-pembangunan yang dibutuhkan oleh masyarakat, dan apa yang sudah dibangun sama-sama kita jaga," seru Sirojuddin.
Reporter: Juniko

Sempat Heboh, Jalan di Desa Mersam Akhirnya Diperbaiki, Windra: Target Seminggu Selesai
BATANGHARI, TIGASISI.NET - Sempat heboh karena rusak hingga ditanami warga Pohon Pisang, ruas jalan Sp. Mersam - Desa Mersam, Kecamatan Mersam akhirnya diperbaiki oleh Dinas PUTR Kabupaten Batanghari.
Sebelumnya, warga setempat melakukan protes karena lambannya proses perbaikan jalan oleh pihak terkait. Warga mendesak agar jalan penghubung antar beberapa desa itu segera diperbaiki.
Menyikapi hal tersebut, Kepala Dinas PUTR Batanghari H. Ajrisa Windra, ST, MM mengatakan, pihaknya tak bermaksud untuk menghambat pembangunan. Namun, ada beberapa persoalan yang mengharuskan pemerintah untuk menunda perbaikan jalan itu.
"Untuk hari ini kami melaksanakan pengaspalan ruas jalan lingkar Desa Mersam, karena tempo hari sempat dihebohkan oleh masyarakat karena belum ada penanganan atau penanganan sudah digali tapi belum ditutup," kata Windra, saat meninjau proses pembangunan jalan, Senin (4/3/24) didampingi Kabid Bina Marga.
"Ada banyak hal-hal, bukan kami tidak mau melaksanakan, pertama karena mau tutup tahun dan yang kedua lagi musim hujan dan banjir, sengaja tidak diperbaiki karena menunggu saat yang tepat untuk melaksanakan, kebetulan kemarin juga lagi ada pemeriksaan dari BPK," sambungnya.
Windra menambahkan, pembangunan jalan tersebut dilakukan dengan cara swakelola. Hal ini dikarenakan keterbatasan serta kemampuan APBD pemerintah Batanghari.
"Ada beberapa titik dikerjakan dengan swakelola yang memang dianggap akses-akses darurat untuk segera dilaksanakan," jelas Windra.
Pembangunan jalan dengan program swakelola ini diakui Windra tak hanya dilakukan di Desa Mersam saja, namun juga dibeberapa lokasi lainnya. Menurutnya, tekhnik swakelola ini dinilai lebih meringankan keuangan daerah.
"Alhamdulillah dengan upaya ini akses masyarakat kembali lancar, artinya ketika mau overlay kita mungkin menunggu anggaran selanjutnya untuk melakukan peningkatan," paparnya.
Tak hanya itu, Windra juga berkomitmen pihaknya mampu menyelesaikan rehab jalan di Desa Mersam ini dalam waktu sepekan "Target kita seminggu selesai," tutupnya.
Sementara itu, salah satu tokoh masyarakat di Desa Mersam, Firdaus nampak tersenyum lepas melihat pasukan Dinas PUTR Batanghari sibuk mengatur pembangunan jalan. Ia mengaku senang atas perbaikan jalan di desanya yang kerap memicu kecelakaan.
"Khsususnya masyarakat Kecamatan Mersam merasa berterimakasih kepada Bupati dan Wakil Bupati, Kadis PUTR, dan anggota dewan. Kami sangat senang atas perbaikan jalan karena selama ini sudah banyak terjadi kecelakaan, penantian selama 10 tahun akhirnya terwujud," ungkap Firdaus.
Reporter: Juniko

Mitos Petahana Selalu Kalah, Mampukah MFA Cetak Sejarah Baru?
BATANGHARI, TIGASISI.NET - Kabupaten Batanghari adalah 1 dari 415 kabupaten yang akan menggelar hajatan pemilihan bupati tahun 2024 mendatang.
Isu yang menarik menjelang gelaran Pilkada Batanghari, adalah mitos soal bupati berstatus petahana, yang selalu "keok" saat bertarung di periode kedua.
Menarik memang, karena dalam sejarah Pilkada Langsung sejak tahun 2005, memang tidak ada petahana yang menikmati "kursi empuk" Bupati Batanghari selama 2 periode berturut-turut.
Meski begitu, pengamat politik Dr. Arfa'i Sanifah punya pandangan lain soal mitos "Kutukan Petahana" di Pilkada Batanghari. Menurutnya fenomena politik itu bisa saja dipatahkan oleh Muhammad Fadhil Arief (MFA), Bupati Batanghari saat ini.
Kata Arfa'i, MFA mungkin saja bisa terpilih untuk periode kedua, jika melakukan dua langkah berikut.
Yang pertama, jelas Arfa'i, MFA harus memastikan elite-elite politik di Batanghari tetap konsisten mendukungnya hingga pilkada 2024 mendatang.
"Kata kunci apakah Fadhil bisa memecahkan atau mematahkan sejarah Bupati Batanghari 2 periode berturut-turut adalah tergantung pada 2 aspek, pertama, aspek kemampuan Fadhil dalam mengakomodir elite-elite politik Kabupaten Batanghari," kata Arfa'i saat dikonfirmasi belum lama ini.
"Pada aspek pertama di wujudkan dengan cara elite politik yang berpengaruh selama ini mampu berdiri dalam barisan Fadhil. Tentunya dalam sisa masa jabatannya, mulailah memfokuskan pada strategi ini melalui pemenuhan kepentingan-kepentingan yang elite politik itu butuhkan," imbuhnya.
Lalu pada aspek yang kedua, Fadhil harus mampu menunjukkan kinerjanya selama menjabat, yakni melalui program-programnya yang langsung menyentuh ke masyarakat.
"Rakyat di bawah itu tidak melihat apakah pemerintah memiliki uang atau tidak, yang dilihatnya adalah apa yang dibangun dan dirasakan oleh rakyat di setiap desa tempat mereka tinggal. Pada konteks ini khususnya adalah wilayah yang selama ini rakyatnya telah merasakan kerja nyata dari bupati-bupati sebelumnya," katanya.
"Misalnya Bathin XXIV tentu ada alhamarhum Fattah, daerah Maro Sebo Ulu dan Mersam ada Syahirsah, termasuk juga daerah kota Muarabulian yang merupakan basis massa yang merasakan langsung sentuhan bupati-bupati sebelumnya," papar Dosen Fakultas Hukum Universitas Jambi Jurusan Hukum Tata Negara itu.
Lelaki berkacamata itu juga menyebutkan, popularitas Fadhil tidak cukup hanya di tampakkan di media sosial dan poster-poster yang di pajang di wilayah Kabupaten Batanghari itu.
"Artinya jika 2 aspek yang saya sebutkan itu mampu dilakukan seorang Fadhil, maka peluangnya untuk menang itu ada. Dasar pikirannya adalah secara dinamika politik Batanghari saat ini lawan Fadhil itu sudah bisa dibaca tidak jauh dari nama Hafiz Fattah anak mantan bupati sebelumnya. Hal inilah memudahkan Fadhil untuk menentukan strategi pemenangannya," tutup Arfa'i.
Reporter: Juniko

Wagub Sani: Bazar UMKM Upaya Penguatan Ekonomi Masyarakat

Anwar Sadat Lantik PAW Baznas Tanjab Barat
Senin, 04 Maret 2024

Pemkab Batanghari Targetkan 99 Persen Masyarakat Terdaftar BPJS Kesehatan
BATANGHARI, TIGASISI.NET - Pemerintah Kabupaten Batanghari akan menargetkan di akhir 2024 ini lebih dari 99 persen masyarakat yang ada di kabupaten setempat terdaftar pada Badan Pelayanan Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan.
Bupati Batanghari Muhammad Fadhil Arief di Muara Bulian, Senin mengatakan untuk total keseluruhan masyarakat yang ada di Kabupaten Batanghari masih ada lima ribu orang yang belum terdaftar di BPJS Kesehatan atau menurut data terakhir sudah 98,42 persen warga Batanghari terdaftar BPJS Kesehatan dan berarti hanya ada 1,52 persen lagi yang belum terdaftar.
Untuk itu bupati meminta agar prosedur pasien yang masuk di Rumah Sakit Umum Daerah Haji Abdoel Madjid Batoe (RSUD HAMBA) dipermudah, jangan karena administrasi pelayanan menjadi terhambat.
“Kita tidak menginginkan ada berita, ada keluhan yang mengatakan kalau untuk pelayanan ditanyakan surat menyuratnya terlebih dahulu,” kata Bupati Fadhil.
Ttransportasi perjalanan menuju ke arah Jambi sering mengalami macet, maka dari itu RSUD Hamba secara geografis diuntungkan dan tidak hanya itu saja berkemungkinan besar RSUD Hamba akan ada pasien dari luar daerah dari wilayah hulu Batanghari yang mampir ke pusat pelayanan kesehatan tersebut.
“Itu semua harus kita persiapkan, bukan semata-mata untuk kemajuan rumah sakit, tetapi dalam rangka memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat,” kata Bupati Batanghari Muhammad Fadhil Arief.