BATANGHARI, TIGASISI.NET - Meningginya angka perceraian di Kabupaten Batanghari menjadi keperihatinan Bupati Muhammad Fadhil Arief.
Orang nomor wahid di Bumi Serentak Bak Regam ini menduga, selain faktor ekonomi, rendahnya tanggungjawab terhadap pasangan, dan hadirnya orang ketiga dalam rumah tangga, proses akad nikah yang gampang juga membuat sebab terjadinya perceraian.
"Saya menganalisa angka perceraian di Batanghari ini, salah satunya mungkin proses nikahnya terlalu mudah sehingga dia tidak punya rasa sayang terhadap pernikahan itu, biasanya kita kalau mendapatkannya sulit maka akan sayang kita," ungkap Fadhil saat mengukuhkan 20 anggota FK-PAI di serambi kediaman dinasnya, Selasa (18/5/22).
Fadhil menilai, bacaan proses akad yang diterapkan oleh Kantor Urusan Agama (KUA) Batanghari saat ini terlalu mempermudah, sehingga masyarakat yang menikah menganggap enteng karena gampang dilakukan.
"Dulu bacaan nikah ini tidak sesingkat itu, ada perjuangan untuk menikah, sekarang saya lihat bacaannya yang singkat-singkat semua, kalau sudah pakai kata 'tersebut' selesai lah tu,"
"Dari yang mulai menikahkan sampai yang jawabnya singkat-singkat semua, mungkin besok tinggal lagi dua kata ini," timpal Fadhil
Lebih lanjut, suami dari ketua Dekranasda Batanghari ini berharap, Kementerian Agama setempat mampu mencari formula untuk mengurangi angka perceraian di Kabupaten Batanghari.
"Apakah perceraian ini masalah? Tentu jadi masalah. Inilah tugas dari da'i kita bagaimana caranya bisa membina masyarakat menjadi keluarga yang Sakinah, Mawaddah, Warahmah," tandas Bupati Fadhil Arief.
Reporter : Juniko