Muarabulian  - Terhitung sejak tanggal 4 Januari 2021 lalu, sekitar 147 sekolah di Kabupaten Batanghari Jambi sudah melaksanakan Pembelajaran Tatap Muka (PTM).

Namun dari jumlah yang ada, sekolah belajar tatap muka secara bertahap. 

"Iya, tidak serentak dilaksanakan. Sejak Januari lalu, sekolah tatap muka berangsur-angsur. Dalam pembelajaran tatap muka, guru serta murid tetap mengedepankan protokol kesehatan Covid-19,"kata Irsil Syarif selaku Kasi Kurikulum Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabuaten Batanghari, Rabu (3/2).

Mengingat peningkatan Covid-19 masih tinggi di Kabupaten Batanghari, kegiatan PTM hanya dilaksanakan bagi sekolah yang berada di wilayah pedesaan. Selain itu, sekolah yang diperbolehkan telah memiliki rekomendasi dari Satgas Covid-19 Batanghari.

Untuk diketahui, Pembelajaran Tatap Muka tersebut hanya diberlakukan untuk tingkat sekolah SD dan SMP. Irsil Syarif mengatakan, bagi sekolah yang berada di wilayah kelurahan, hingga hari ini pihaknya masih belum mengizinkan pelaksanaan PTM.

Hal ini di karenakan kasus Covid-19 di wilayah Kelurahan belum menurun.

Ditambahkannya, dari 214 sekolah yang berada di wilayah pedesaan setidaknya ada 147 sekolah telah melaksanakan PTM. Sehingga sekitar 67  sekolah sekolah masih melaksanakan pembelajaran jarak jauh atau daring.

“Untuk tingkat SMP, dari 58 sekolah, sebanyak 41 sekolah melaksanakan PTM sisanya 17 jarak jauh,” kata Irsil Syarif.

Angka itu bisa saja berubah ketika penyebaran Covid-19 meningkat di daerah tersebut.

“Seandainya penyebaran Covid-19 menurun maka kita siap membuka semua satuan pendidikan melaksanakan PTM,” katanya.

Pihaknya berharap sesegara mungkin Covid-19 ini hilang dari Kabupaten Batanghari agar sekolah melaksanakan PTM.

“Selama melaksanakan PTM dari 4 Januari 2021 sampai hari ini berjalan dengan aman. Namun yang membedakannya sekolah menggunakan sistem shift. Misalnya, pagi separuh anak didik dan siangnya separuh lagi,"tutupnya.