BATANGHARI, TIGASISI.NET – Partai Persatuan Pembangunan (PPP) berpeluang besar merebut kursi terbanyak pada pemilihan legislatif (Pileg) Kabupaten Batanghari 14 februari 2024 mendatang.Pendapat ini disampaikan oleh Pengamat politik, Dr. Arfa’i Sanifah Madjid SH.MH.
Kata Arfa’i, jika dicermati, saat ini para bakal caleg dari PPP gencar meng-endorse nama Bupati Batanghari, Muhammad Fadhil Arief (MFA), yang tak lain Ketua DPW PPP itu sendiri, dengan harapan nama besar sang Bupati akan berpengaruh untuk perolehan suara nantinya.
“Kalau dilihat dinamika politik di Batanghari, biasanya partai penguasa cenderung berpeluang dan mendapatkan kursi yang dominan. Secara politik itu adalah hal yang lumrah ketika partai yang sedang memimpin di Batanghari dinilai memiliki peluang untuk mendapatkan kursi yang banyak,” ungkap Arfa’i, Minggu pagi (14/05/23).
Akan tetapi, dosen dari Fakultas Hukum Universitas Jambi ini berpendapat, nama besar MFA mesti ditopang dengan penilaian positif masyarakat terhadap kinerja bupati saat ini. Di samping itu, performa dan profil caleg dari PPP juga berperan besar dalam menentukan pilihan masyarakat.
“Artinya, jika pemilih menilai kinerja Bupati bagus maka siapapun caleg yang endorse Bupati akan memiliki kekuatan besar untuk dipilih, dan sebaliknya apabila masyarakat menilai kinerja Bupati biasa saja, maka endorse nama Bupati oleh para caleg justru tidak efektif,” ujarnya.
Lanjut Arfa’i, para caleg yang melabuhkan perahu politiknya dengan partai penguasa tersebut di sisi lain memiliki keuntungan tersendiri.
Ia menjelaskan, selain ikut di-endorse oleh Bupati, selaku kepala daerah, ia juga bisa menggunakan tangan aparaturnya untuk memenangkan caleg yang diusungnya.
“Walaupun penggunaan aparatur ini mesti diwaspadai agar tidak melanggar ketentuan larangan dalam pemilu. Namun secara politik orang akan menilai Bupati bisa saja menggunakan hal tersebut,” tambahnya.
Lebih jauh lelaki berkacamata ini menilai, dalam pengamatan politiknya, Bupati Batanghari Muhammad Fadhil Arief belum terlihat nyata dalam menjajakan para caleg dari partai berlambang ka'bah tersebut.
"Yang lebih terlihat saat ini justru sebaliknya, para caleg yang membawa dan menyematkan nama Fadhil sebagai Bupati dan Ketua Partai pada diri masing - masing caleg,” pungkasnya.
Reporter: Juniko