BATANGHARI, TIGASISI.NET - Salah satu Kepala Desa di Batanghari, tepatnya Kepala Desa Pematang Gadung, Kecamatan Mersam, Muhammad Ihsan merasa gelisah, pasalnya ia takut masyarakat di desanya tidak punya penerus imam.
Bukan tanpa alasan, dalam pengakuannya Ihsan menyebutkan 65 persen remaja di desanya itu sudah mengkonsumsi narkoba.
"Kami di desa ini Pak Bupati sudah 65 persen remajanya pakai narkoba, kalau sudah begini bagaimana generasi penerus kami di desa nantinya, beberapa tahun kedepan siapa nantinya yang akan mimpin tahlil, siapa nanti yang akan menjadi penerus imam di desa," ucap Ihsan kepada Bupati Batanghari, dalam acara halal bihalal di Serambi Rumah Dinas Bupati Batanghari, Senin (8/5/23).
Ihsan menyampaikan, dirinya merasa prihatin dengan permasalahan di desa pimpinannya tersebut.
Ia meminta pemerintah daerah memberikan solusi yang efektif dalam memberantas penyebaran barang haram itu.
"Kami ini serba salah Pak Bupati, kami tau orangnya tapi mau nangkap orangnya itu tidak bisa, karena narkoba ini harus punya barang bukti. Kalau soal ini saya tidak takut pak, saya siap lahir batin, karena sudah komitmen saya untuk memberantas narkoba ini," ujarnya.
Ihsan menilai, permasalahan yang ada di desanya saat ini bukanlah tentang perbaikan infrastruktur jalan atau bangunan lainnya, namun ia lebih mengedepankan perbaikan sumber daya manusia yang ada di Desa Pematang Gadung.
"Ini mohon maaf Pak, kita sering mengeluh soal pelayanan atau pembangunan, tapi pembangunan manusianya tidak kita pikirkan, yang memperlambat itu sebenarnya disini, mental manusianya yang sudah rusak," pungkas Ihsan.
Sementara itu Bupati Batanghari, Muhammad Fadhil Arief mengatakan bakal membahas masalah ini dengan aparat penegak hukum.
Tak hanya itu, Fadhil juga meminta masyarakat maupun pihak pemerintah desa juga berperan aktif dalam menangani permasalahan tersebut dengan cara melaporkan kepada aparat kepolisian maupun BNN.
"Personil kepolisian dan BNN di Batanghari ini jumlahnya terbatas, jadi tidak bisa ia bekerja sendirian tanpa bantuan masyarakat yang ada di desa. Kedepan kalau ada pengedar yang masuk ke desa cepat lapor ke pihak berwajib," jelas Fadhil.
Reporter: Juniko