Berita Terbaru

Selasa, 21 Maret 2023

Kabupaten Batanghari Sabet Nilai Tertinggi Dalam Penerapan SPM







BATANGHARI, TIGASISI.NET - Pemerintah Kabupaten Batanghari menyabet nilai tertinggi sebagai daerah berkinerja terbaik untuk penerapan Standar Pelayanan Minimal (SPM) se-Provinsi Jambi Tahun 2022.

SPM ini merupakan ketentuan mengenai jenis dan mutu pelayanan dasar yang merupakan urusan pemerintahan wajib yang berhak diperoleh setiap warga negara secara minimal.

Berdasarkan hasil penilaian yang dilakukan oleh Kemendagri, Kabupaten Batanghari mendapatkan nilai Indeks Pencapaian SPM (IPSPM) sebesar 70,53 atau masuk dalam kategori Tuntas Pratama.

Untuk diketahui, perolehan total nilai ini berdasarkan penjumlahan dari beberapa kategori pelayanan Pemerintah Daerah, diantaranya pada bidang Pendidikan, Kesehatan, Pekerjaan Umum Tata Ruang, Trantibumlinmas, dan juga pada bidang Sosial.


Tim Dokter Tangguh masuk desa tengah melayani masyarakat



Guru Ngaji Tangguh Masuk Sekolah


Akan tetapi, perolehan itu tampaknya tak membuat sang Bupati Batanghari Muhammad Fadhil Arief jadi besar kepala. Ia mengatakan hal tersebut merupakan suatu kewajaran bagi pegawai pemerintahan dalam melakukan pelayanan kepada masyarakat.

"Peraihan predikat Tuntas Pratama ini sebuah kewajiban yang harus dilakukan Pemerintah Daerah, karna sejatinya Kita semua adalah pelayan bagi masyarakat," jelas Ayah empat anak ini.

Ketua DPW PPP ini berharap capaian tersebut menjadi tambahan semangat bagi jajaran Pemkab Batanghari dalam pemenuhan kebutuhan dasar bagi seluruh masyarakat Batanghari.

"Dan hal ini juga selalu saya tekankan kepada setiap OPD untuk menjadi pelayan terbaik bagi masyarakat," pungkasnya. (Red).

Tingkat Pengangguran di Batanghari Menurun, Ternyata ini Penyebabnya




BATANGHARI, TIGASISI.NET - Tingkat pengangguran di Kabupaten Batanghari pada tahun 2022 menurun di angka 3,53 persen dari angka sebelumnya di tahun 2021 yakni 4,26 persen.

Artinya, di Kabupaten Batanghari masyarakat yang sudah bekerja saat ini sudah mencapai 82,86 persen.

Terkait hal tersebut, Sekretaris pada Dinas Ketenagakerjaan dan Perindustrian (Disnakerin) Kabupaten Batanghari Daulatul mengatakan, menurunnya angka pengangguran itu salah satunya disebabkan banyaknya perusahaan baru yang berdiri di Batanghari.

"Yang jelas perusahaan-perusahaan industri yang baru berdiri di Batanghari kan sudah mulai menerima lowongan pekerjaan, jadi serapan tenaga sudah mulai masuk," ungkap Daulatul saat di konfirmasi di ruangannya, Selasa (21/03/23).

Ia menambahkan, hal ini juga merupakan dampak dari peranan pemerintah dalam meyakinkan para investor untuk berinvestasi di Kabupaten Batanghari.

Menurutnya, selain berkontribusi bagi PAD Kabupaten Batanghari,  pelaku usaha yang berinvestasi turut menekan angka pengangguran bagi masyarakat setempat.

"Ini masih ada beberapa perusahaan yang masih dalam tahap pembangunan, kalau sudah beroperasi nanti tentunya akan lebih mengurangi jumlah pengangguran kita di Batanghari ini," harapnya.

Tak hanya itu, ia menyebutkan, pihaknya di Disnaker saat ini juga tengah menjalin kerjasama dengan beberapa Balai Latihan Kerja (BLK) untuk pengembangan kapasitas tenaga kerja di Batanghari.

"Kita kerjasama dengan BLK -BLK yang menerima untuk latihan calon tenaga kerja, contohnya saat ini kita sudah melatih 16 calon tenaga kerja yang bergerak di bidang Migas ke Jawa Tengah, kemudian di Padang ada juga yang keseluruhannya di biayai oleh pihak kementerian," tuturnya.

Reporter: Juniko

Bukan Timses, Fadhil Ingatkan Kades Terpilih Tidak Dendam

Mohd Fadhil Arief

BATANGHARI,TIGASISI.NET - Bupati Batanghari Muhammad Fadhil Arief mengingatkan Kepala Desa terpilih tidak dendam kepada masyarakat yang bukan timsesnya saat Pilkades.

Hal ini disampaikan Fadhil saat melantik 37 orang kades di Serambi Rumah Dinas Bupati, Senin (20/03/23).

"Pak kades ingat, masyarakat yang tidak milih itu masyarakat pak kades juga, jangan di tandain pula," kata Fadhil.

Menurutnya, setiap masyarakat di desa berhak mendapat perlakuan yang sama oleh tiap kepala desa.

Selain itu, Ayah empat anak ini jugan mengingatkan agar masyarakat di tiap desa segera cepat mebyesuaikan dengan kepemimpinan kepala desa yang baru.

"Kalau seseorang itu lepas jabatannya di desa, bagaimana itu disebabkan oleh dia sendiri. Bagaimana masyarakat di desa itu harus cepat move on," ujarnya.

Diketahui, turut hadir di acara tersebut Ketua TP PKK Batanghari Zulva Fadhil, Ketua DPRD Batanghari Anita Yasmin, Sekda M. Azan, dan beberapa kepala OPD di lingkup pemerintah Batanghari.


Reporter: Juniko

Lantik 37 Kades, Fadhil Pinta Masyarakat Jangan Terlalu Cepat Menuntut



BATANGHARI, TIGASISI.NET - Bupati Batanghari Muhammad Fadhil Arief meminta agar masyarakat di desa jangan terlalu cepat menuntut sesuatu kepada 37 orang Kepala Desa (Kades) terpilih yang baru saja dilantik.

Ia menganalogikan, Kades yang dilantik tersebut sama dengan sebuah kendaraan yang mesinnya baru saja dihidupkan.

"Kalau mesin baru hidup itu tenaganya belum stabil, kadang masih batuk-batuk dia, minyaknya mungkin juga tidak banyak, atau ban-nya harus di cek dulu. Jadi jangan berharap orang yang baru dilantik itu langsung berlari," kata Fadhil, Senin (20/03/23).

Mantan Sekda Muaro Jambi ini menjelaskan, Kades terpilih harus menguasai tugas dan wewenangnya terlebih dahulu.

"Kalau dia berlari kemungkinan dia akan terjatuh, karena dia belum melihat pasti posisinya seperti apa. Jabatan itu sebelum dia memulai dia harus memahami pemetaan dan tantangan sebelum ia mulai bekerja," imbuhnya.

Ketua DPW PPP ini meminta semua Kades terpilih segera menyelesaikan RPJMDes 2023 yang berlandaskan dengan janji saat kampanye dulu.

"Pastikan nyususn RPJMDes yang diperintahkan negara, diakui negara serta legitimasinya diterima oleh masyarakat, kumpulan visi misi kepala desa pada saat dia kampanye," katanya.

Reporter: Juniko

Senin, 13 Maret 2023

Janji Kembali Fungsikan Lahan Sawah, Wabup Bakhtiar Tuntut Syarat dari Petani




BATANGHARI, TIGASISI.NET - Wakil Bupati Batanghari, H. Bakhtiar menuntut beberapa syarat dari petani di Desa Malapari, Kecamatan Muarabulian jika ingin sawahnya berfungsi seperti semula.

Pernyataan itu di sampaikannya saat ia bersama jajaran OPD tekhnis Batanghari meninjau ratusan hektar sawah yang sudah bertahun-tahun tak terkelola karena permasalahan irigasi.

"Tahun ini kita masukkan di tahap perencanaan, insyaallah di tahun 2024 permasalahan tersebut kita selesaikan, tapi ingat, pastikan data luasan seluruh sawah itu sinkron, kemudian yang paling penting pastikan semua petani disini mau kembali bersawah," pinta Wabup Bakhtiar, Minggu (12/03/23).

Pria asal Mersam lulusan Fakultas Pertanian Universitas Batanghari ini tak mau jika anggaran yang dikeluarkan pemerintah nantinya jadi mubazir apabila lahan sawah itu tak dimanfaatkan secara maksimal.

"Pemerintah desa pastikan dulu, semua petani di malapari ini masih mau bersawah atau tidak. Kalau mereka mau ya kita bangun nanti apa yang jadi permasalahannya, kalau kita bangun tapi petaninya tidak niat bersawah ya percuma, buang-buang duit nantinya," tegas Bakhtiar berulang kali.

Bakhtiar sendiri tak menampik, ia merasa prihatin terhadap lahan sawah yang merupakan salah satu penunjang ketahanan pangan masyarakat Batanghari tapi gagal di fungsikan secara maksimal.



Dari hasil pemeriksaan, saat ini pihaknya mengakui sudah menemukan titik-titik persoalan dari lahan sawah milik petani.

"Sayang sekali kalau tidak di tanam, tahun ini kita coba usahakan bangun mana yang harus di utamakan dulu," pungkas suami dari Nuraini Zubir Bakhtiar ini.


Reporter: Juniko

Minggu, 12 Maret 2023

Tinjau Lahan Sawah di Desa Malapari, Wabup Bakhtiar Semprot Tim Penyuluh




BATANGHARI, TIGASISI.NET - Wakil Bupati Batanghari H. Bakhtiar tampak marah kepada Tim Penyuluh Pertanian yang ditunjuk oleh pihak Dinas Pangan, Pertanian dan Perikanan Kabupaten Batanghari.

Hal itu terjadi saat ia meninjau ratusan hektar lahan sawah yang tak terkelola di Desa Malapari, Kecamatan Muarabulian, Minggu (12/03/23).

Mulanya, Bakhtiar menanyakan data dari keseluruhan luasan lahan sawah yang ada di desa tersebut, namun yang disampaikan tim penyuluh tidak sesuai dengan hitungan luas lahan dari tiap-tiap kelompok tani.

Sontak, hal tersebut menyulut kemarahan dari lelaki kelahiran Mersam 62 tahun silam.

"Kalau melihat dari cara kalian ngukur itu saya tidak percaya, karena kalian tidak kemana - mana," ketus Bakhtiar.

"Ngukurnya itu pakai peta, di track ambil titik koordinatnya, jangan main tebak saja," cecarnya.

Bakhtiar menilai, data perhitungan luasan lahan sawah yang tak akurat menyebabkan Pemerintah Batanghari sulit menerima bantuan jenis pertanian dari pemerintah pusat.

"Lahan sawah kita luas tapi di laporan sedikit, pantasan bantuan dari kementerian tidak pernah nambah," ujarnya.

Tak hanya itu saja, Ketua DPC Partai Nasdem Batanghari ini meminta Tim Penyuluh mendata semua alat mesin pertanian (Alsintan) yang ada di Desa Malapari.

"Coba di tulis mana alat yang masih layak pakai dan mana alat yang sudah tidak ekonomis lagi. Kalau alat sudah tua semua, kita bisa ngusulkan ganti dengan mesin yang baru," jelas pria berkacamata ini.

Untuk diketahui, peninjauan lokasi sawah ini merupakan tindak lanjut dari laporan warga Desa Malapari yang meminta pemerintah daerah membantu para petani padi dalam memfungsikan kembali lahan sawah mereka yang sudah 6 tahun tak terkelola dan sudah ditumbuhi rerumputan liar.


Reporter: Juniko

© Copyright 2019 Tigasisi.net | AKTUAL & FAKTUAL | All Right Reserved