BATANGHARI, TIGASISI.NET - Bupati Batanghari Muhammad Fadhil Arief mengakui kerap mendapat serangan maupun tuntutan dari beberapa oknum pegawai yang diduga merupakan pentolan timsesnya pasca pilkada lalu.
Hal ini dikatakan Fadhil karena mereka tak kunjung naik jabatan ataupun dilantik olehnya.
"Ini saat akan mau melantik ini banyak yang sudah menyerang saya," kata Fadhil, Senin (29/8), usai melantik pejabat Eselon II, pejabat Administrator, Kepala dan Pengawas Sekolah di Halaman Kantor Bupati.
Fadhil menegaskan, dirinya tidak mau membeda-bedakan status pribadi pegawai. Ia mengatakan semua pejabat mempunyai hak dan kesempatan yang sama untuk naik jabatan.
"Jangan dia memandang ini teman Bupati ini keluarga Bupati, itu tidak ada. Karena terbukti di lelang jabatan kemarin, teman saya saja tidak lulus, yang hari-harinya dengan saya juga tidak lulus. Itu harus diyakini oleh mereka," tegas Fadhil.
Mantan Sekda Muaro Jambi ini menjelaskan, tebang pilih karena status sosial dalam jabatan bakal membuat pegawai lainnya malas untuk bekerja.
"Salah satu psikologis pegawai dia punya apatisme namanya, bahwa tidak ada manfaatnya bekerja baik kalau nanti tetap memilih sahabat dan kerabat. Ini harus kita hilangkan supaya mereka lebih profesional," terangnya.
Lebih jauh ia menyebutkan bahwa nama-nama pejabat yang pernah dilantik telah terverifikasi layak dan kompeten untuk mengisi jabatan yang di amanahkan.
"Kita mau mewujudkan kebersamaan ya, terjadi perpindahan jabatan itu hal biasa. Bagaimana kompetisi mereka ini dilakukan secara fair, kita sudah merancang bagaimana untuk bisa berbuat adil, siapa yang bekerja baik maka dapat peluang dalam promosi jabatan," pungkasnya.
Reporter: Juniko