Kamis, 13 Januari 2022

Tak Bisa Ditawar, Warga Kumun Debai Tolak TPA RKE

Tak Bisa Ditawar, Warga Kumun Debai Tolak TPA RKE



SUNGAIPENUH, TIGASISI.NET - Tokoh Masyarakat Kecamatan Kumun Debai, Ferry Siswadhi mendesak Pemerintah Kota Sungaipenuh segera menutup Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Renah Kayu Embun.

Meski menghentikan aksi blokir jalan menuju TPA Ranah Kayu Embun, Ferry bersama warga lainnya akan tetap memperjuangkan tuntutan mereka.

"Memang sekarang tidak ada pemblokiran, tapi kita tidak akan mundur, kita tetap komitmen dengan apa yang telah kita mulai, hingga TPA itu ditutup. Kecuali TPA itu legal sesuai UU, itu kita siap mundur," ungkapnya.

Dikatakannya, saat pemblokiran Senin (10/1) lalu, utusan pemkot Sungaipenuh berjanji untuk audiensi kembali pada Rabu (12/1), namun sebelum audiensi itu terlaksana, pada Senin malam truk-truk pengangkut sampah mala menerobos ke TPA.

"Sikap itu tidak sesuai dengan komitmen Pemkot Sungaipenuh saat itu. Sehingga pertemuan yang direncanakan Rabu kemaren batal, dan kita juga tidak mau lagi dijanjikan, kita tetap meminta TPA tersebut ditutup, tak ada lagi dialog, untuk apa"? Tegasnya

Feery mengakui, masyarakat yang menolak keberadaan TPA Renah Kayu Embun sempat diteror oleh orang tak dikenal.

"Kita tidak tinggal diam, kita juga saat ini melakukan edukasi kepada masyarakat tentang bahaya dan dampak dari sampah jika terus dibuang di RKE. Dan saya tegaskan, tidak ada satupun kepentingan pribadi disini, termasuk menjatuhkan Walikota Ahmadi, juga tidak, saya sendiri adalah tim Ahmadi yang ikut berjuang memenangkan beliau," ungkapnya.

Lanjut Fery, jika tuntutan mereka tak ditanggapi Pemkot Sungaipenuh, akan ada aksi lanjutan.

"Jika Walikota tidak juga menyadari itu, dan tidak juga dihentikan aktivitas pembuangan sampah, kita pasti akan melakukan aksi lanjutan. Jangan lah kita ini bersama-sama melawan undang-undang, sudah jelas TPA itu ilegal tanpa izin," tegasnya.

Reporter: Yudi


Read other related articles

Also read other articles

© Copyright 2019 Tigasisi.net | AKTUAL & FAKTUAL | All Right Reserved