Jambi  - Dari 124 desa dan kelurahan di Kabupaten Batanghari, Provinsi Jambi, 80 desa dan kelurahan sudah berstatus  bebas Open Defecation Free (ODF) atau bebas dari buang air besar sembarangan. 

"ODF ini penting untuk mencegah stunting, lingkungan yang bersih dan sehat sangat mendukung untuk pencegahan stunting," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Batanghari dr Elfie Yennie di Batanghari, Selasa. 

Di tahun 2020 lalu, terdapat sepuluh desa dan kelurahan di daerah itu yang baru berstatus bebas ODF. Dengan penambahan sepuluh desa tersebut maka presentasi desa dan kelurahan bebas ODF di daerah itu menjadi 64,52 persen. 

Sepuluh desa tersebar di tiga kecamatan, diantaranya di Kecamatan Maro Sebo Ulu Desa Olak Kemang, selanjutnya di Kecamatan Muara Tembesi Desa Rantau Kapas Tuo dan Desa Rambutan Masam. Kemudian di Kecamatan Muara Bulian Desa Sungai Baung, Bajubang Laut, Kilangan dan Desa Rantau Puri. Selanjutnya Kelurahan Pasar Baru, Muara Bulian dan Kelurahan Teratai. 

Meski dalam masa pandemi COVID-19, Dinas Kesehatan daerah itu tetap melaksanakan sosialisasi dan upaya pencegahan stunting. Karena stunting merupakan salah satu perhatian pemerintah yang harus di entaskan. 

Saat ini masih terdapat 44 desa dan kelurahan di daerah itu yang belum berstatus bebas ODF. 

Dijelaskan dr Elfie Yennie, di tahun 2020 program tersebut masih tetap digulirkan. Namun pelaksanaannya menyesuaikan protokol kesehatan COVID-19 karena masih dalam masa pandemi COVID-19. 

"Pencegahan penularan COVID-19 tetap menjadi fokus utama, namun upaya pencegahan stunting tetap harus dilakukan karena ini akan berdampak dalam waktu yang panjang jika tidak dilaksanakan," kata Elfie Yennie.

Saat ini akses sanitasi di Kabupaten Batanghari sudah mencapai 88,88 persen. Dinkes Batangahri berharap di tahun 2021 akses sanitasi di Batanghari dapat mencapai 100 persen.