Jumat, 27 Mei 2022

Berniat Melukai Aparat Desa dengan Pisau, Pria ini Malah Terkena Pisaunya Sendiri

Berniat Melukai Aparat Desa dengan Pisau, Pria ini Malah Terkena Pisaunya Sendiri






MUARABULIAN, TIGASISI.NET - Aksi pengancaman salah seorang warga terhadap aparat desa kembali terjadi di Desa Malapari, Kecamatan Muarabulian, Batanghari, Jambi.

Aksi pengancaman tersebut dilakukan oleh Suherman, warga desa setempat.

Dirinya tak segan-segan memukul, bahkan melukai aparat desa dan juga masyarakat yang enggan mengindahkan ucapannya.

Kejadian ini bermula saat sejumlah masyarakat dan juga beberapa aparat desa sedang melakukan kegiatan gotong-royong membersihkan jalan lingkungan maupun jalan usaha tani yang ada di desa tersebut.

Dilaksanakannya ini berdasarkan Surat Edaran Bupati melalui Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Nomor : 147/232/Kec. Mbl/2022 yang berbunyi Penyelenggaraan Bulan Bhakti Gotong-royong Masyarakat, atau dalam istilah lain "Jumat Bersih".

Saat melakukan bersih-bersih jalan usaha tani, masyarakat dikejutkan datangnya Suherman bersama istri yang melarang masyarakat agar tidak membersihkan jalan usaha tani di areal kebun miliknya.

Suherman sendiri langsung menunjuk salah satu perangkat desa yang bernama Darwin Irianto dengan sebatang kayu ukuran sedang, dan berniat memukul kayu tersebut kepadanya.

Melihat kejadian itu, warga yang ikut bergotong- royong dengan sigap melerai mereka, dan segera mengambil pisau cap garpu yang diketahui sudah disiapkan Suherman di pinggangnya.

Perebutan pisau tak terelakkan, Suherman bersitegang mempertahankan pisau yang dibawanya. Sehingga, secara tak disengaja punggungnya terkena sabetan pisau.

Ironisnya, luka di punggung Suherman ini terkena oleh pisau miliknya sendiri.

Kejadian ini disaksikan langsung oleh sejumlah masyarakat yang berada di lokasi. Diantaranya Kamaruzzaman, Wakil Ketua Lembaga Adat Desa Malapari yang ikut bergotong-royong.

Kamaruzzaman membenarkan kronologi kejadian ini, ia mengatakan memang benar Suherman terkena pisau miliknya sendiri.

"Iyo, dio keno piso (pisau) dio dewek lah, tapi dio malah nuduh orang ngelukoinyo," kata kamaruzzaman dengan logat daerah saat dikonfirmasi media ini, Jumat (27/5/22).

Disisi lain, ketua Karang Taruna Desa Malapari, Khoiri turut membenarkan perihal tersebut. Ia menjelaskan saat ini Suherman malah menuding dirinya sengaja di bacok oleh warga.

"Dio sekarang ngadu ke Polda Jambi, dituduhnyo orang yang melukoinyo. Tapi dak apolah, kami punya banyak saksi yang ado di lokasi. Memang dasar dio bae dak terimo kenyataan," celoteh Khoiri dengan nada kesal.

Untuk diketahui, kemarahan Suherman ini didasari atas kekalahannya dari Pemerintah Desa Malapari atas sidang sengketa lahan di Pengadilan Negeri Muarabulian.

Dirinya tak terima lahan yang sebelumnya diakui adalah kepunyaannya namun dibangun jalan usaha tani oleh pemerintah desa.

Menyikapi hal ini, Kepala Desa Malapari, Asnawi membantah telah menyerobot tanah tersebut seluas 15x1,5 meter untuk pembuatan jalan.

Asnawi mengatakan pihaknya telah memiliki surat hibah dari pemilik asli tanah yakni Abdullah Sani, yang merupakan paman daripada istri Suherman itu sendiri.

"Kami membangun jalan itu ada dasarnya, tidak mungkin kami asal bangun saja. Tanah itu punya paman istri si Suherman itu, tapi dia ngotot bilang tanah itu punya dia. Kami sudah pernah sidang masalah ini di Pengadilan dan kami menang," papar Asnawi.

Lebih lanjut dikatakan Asnawi, jalan tersebut sudah lama ditutup dan juga dengan sengaja dirusak oleh Suherman.

"Dari tahun 2017 kami bangun jalan itu, lebih dari Rp 100 juta anggarannya. Tapi semenjak selesai dikerjakan sampai sekarang jalan itu tak berfungsi karena sengaja ditutup oleh Suherman, banyak masyarakat yang dirugikan," tandas Asnawi

Read other related articles

Also read other articles

© Copyright 2019 Tigasisi.net | AKTUAL & FAKTUAL | All Right Reserved