Berita Terbaru

Jumat, 23 September 2022

Sani Sambut Baik Program "Kedai Kopi"



JAMBI, TIGASISI.NET - Wakil Gubernur Jambi, Drs.H.Abdullah Sani,M.Pd.I., menyambut baik Program KEDAI KOPI (Kedaireka, Kolaborasi, Partisipasi dan Inovasi) dalam rangka melindungi ekosistem gambut yang berbasis Green Energy. Hal tersebut disampaikan Sani pada acara Lepas Sambut Mahasiswa Universitas Brawijaya dan Universitas Gadjah Mada dalam Program KEDAI KOPI BRGM (Badan Restorasi Gambut dan Mangrove) di Provinsi Jambi, bertempat di Auditorium Rumah Dinas Gubernur Jambi, Senin (12/09/2022).

“Pemerintah Provinsi Jambi menyambut baik program kegiatan yang diinisiasi atas kerja sama BRGM bersama Universitas Brawijaya dan Universitas Gadjah Mada dalam rangka mendukung perlindungan ekosistem gambut berbasis green economy. Kami mengharapkan agar pendampingan dan pelatihan kepada kelompok masyarakat pada wilayah Provinsi Jambi ini melalui program Kedai Kopi dengan turun langsung ke lapangan, pendekatan cultural, akan membuka wawasan dan memberikan edukasi kepada masyarakat di kawasan lahan gambut tentang bagaimana meningkatkan perekonomian agar lebih maju dan lebih baik melalui inovasi pertanian yang sesuai dengan kondisi wilayah dan ramah lingkungan,” terang Sani.

Sani mengemukakan, Pemerintah Provinsi Jambi telah berkomitmen dan serius dalam melestarikan ekosistem lahan gambut yang ada di wilayah Provinsi Jambi melalui pembentukan Tim Restorasi Gambut Daerah dengan Surat Keputusan Gubernur Jambi Nomor: 148/Kep-KDK/DISHUT-TP/VII. Melalui surat keputusan ini, perangkat daerah diminta untuk meningkatkan peran dan fungsi lebih aktif dalam kegiatan pelaksanaan restorasi gambut di Provinsi Jambi.

Sani mengungkapkan, Indonesia memiliki lebih kurang 865 Kesatuan Hidrologis Gambut (KHG) dengan luas total lebih kurang 24,6 juta hektare, dan salah satunya berada di Provinsi Jambi, yakni seluas 617.562 hektare, yang tersebar di Kabupaten Muaro Jambi, Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Kabupaten Tanjung Jabung Barat, dan Kabupaten Sarolangun.

“Kegiatan restorasi telah diupayakan oleh Pemerintah Provinsi Jambi, yakni kegiatan pembasahan gambut (peatland rewetting) untuk memulihkan lahan gambut yang kering, revegetasi, pengadaan benih pohon endemis untuk proses revegetasi lahan gambut terdegradasi serta revitalisasi dengan tanaman atau kegiatan bisnis yang ramah lingkungan terhadap lahan gambut guna mengangkat perekonomian masyarakat. Restorasi Gambut ini tentu saja harus melibatkan semua pihak, kolaborasi dan partisipasi Pemerintah Pusat dan Daerah hingga Pemerintahan Desa, pemangku kepentingan, kelompok masyarakat, hingga institusi pendidikan,” ungkap Sani.

Sani mengharapkan melalui Program Kedai Kopi ini, restorasi gambut tidak hanya sekedar pembangunan fisik saja, namun dengan pendekatan khusus dari mahasiswa sebagai agen perubahan dan kerja sama dengan perguruan tinggi sebagai bentuk implementasi dharma penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, maka percepatan proses pemulihan lahan gambut benar-benar mulai dari tapaknya, dengan partisipasi dari pemerintah desa dan masyarakat sebagai subjek penting yang berperan dalam upaya untuk melindungi ekosistem gambut di wilayah masing masing.

“Kami harap, selain ekonomi masyarakat yang meningkat melalui revitalisasi lahan gambut, kelestarian lingkungan gambut dan mangrove yang memiliki pengaruh dalam menurunkan emisi karbon tentu juga menjadi tujuan kita bersama dalam rangka pengendalian perubahan iklim yang menjadi isu umat manusia,” tut

Senin, 12 September 2022

Minim UMKM Lokal, Ketua HIPMI Minta Pekan Raya Batanghari Tangguh Dievaluasi




BATANGHARI, TIGASISI.NET - Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Kabupaten Batanghari, Niko Kapri Pehlevi menilai event pekan raya Batanghari tangguh perlu dievaluasi oleh pemerintahan setempat.

Menurutnya, pekan raya yang bertemakan pengembangan ekonomi kreatif ini melenceng dari tema event yang diselenggarakan. Dia mengatakan, hampir keseluruhan pedagang yang mengisi stand mayoritas pedagang dari luar daerah.

"Pada dasarnya event ini sangat positif untuk masyarakat Batanghari. Selain untuk hiburan, juga tidak kalah penting sebagai penunjang perekonomian masyarakat Batanghari khususnya pegiat UMKM," kata Niko saat di konfrimasi melalui pesan whatsaap, Senin (12/09).

"Namun, memang di Lapangan saya pribadi melihat secara langsung, mayoritas pedagang yang memenuhi stand hampir 80 persen dipenuhi pedagang dari luar Batanghari, tentunya ini jadi tanda tanya," timpalnya.

Lelaki bergelar Sarjana Hukum ini meminta pihak penyelenggara lebih mengutamakan kehadiran produk-produk UMKM masyarakat Batanghari yang lebih dominan di perdagangkan.

"menurut saya ini kurangnya sosialisasi dari pihak penyelenggara acara terhadap pegiat UMKM di Batanghari," ujarnya.

Lebih jauh ia berharap pemerintah daerah yang bekerjasama dengan pihak EO (Event Organizer) bisa merancang acara tersebut dengan lebih matang.

"Kedepan semoga selalu di adakan event pasar rakyat seperti ini, namun pemerintah juga harus lebih selektif dan lebih jelas lagi tentang regulasinya, agar tema yang disajikan seirama dengan event yang diselenggarakan, mengingat event ini di selenggarakan oleh pihak EO yang bekerjasama dengan Pemerintah Daerah Batanghari," tutup Niko.


Reporter: Juniko

Sabtu, 27 Agustus 2022

Al Haris: Kenduri Swarnabhumi Satukan Peradaban



DHARMASRAYA, TIGASISI.NET  - Gubernur Jambi, Al Haris menyatakan, rangkaian kegiatan Kenduri Swarnabhumi 2022  merupakan salah satu upaya Pemerintah untuk mempersatukan peradaban antara Provinsi Jambi dan Provinsi Sumatera Barat. 

Hal tersebut dinyatakan Al Haris pada Festival Pamalayu 2022, yang berlangsung di Komplek Candi Pulau Sawah, Dharmasraya Provinsi Sumatera Barat, Selasa (23/08/2022). Festival Pamalayu 2022 merupakan rangkaian kegiatan dari Kenduri Swarnabhumi 2022.

“Kegiatan Kenduri Swarnabhumi 2022 ini muncul dari ide Bapak Dirjen Kebudayaan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi RI, Hilmar Farid,Ph.D., ketika kami berdiskusi bersama. Tujuannya adalah untuk mempersatukan peradaban wilayah Jambi dan Sumatera barat yang memiliki hubungan kekerabatan erat sejak dahulu,” ujar Al Haris.

“Kita menginginkan peradaban yang telah ada sejak dahulu tidak hilang begitu saja ditelan oleh zaman, dimana Provinsi Jambi dan Provinsi Sumatera Barat ini memiliki hubungan yang ditandai dengan mengalirnya Sungai Batanghari dari hulunya bermula di Kabupaten Solok Selatan dan hilirnya berakhir di Kabupaten Tanjung Jabung Timur dengan panjang lebih kurang 800 kilometer,” lanjut Al Haris.

Al Haris menuturkan, kegiatan Kenduri Swarnabhumi akan membuat sebuah narasi terkait peradaban yang ada sehingga para generasi muda mengetahui dan kembali melihat sejarah yang terhubung oleh Sungai Batanghari ini antara Provinsi Jambi dan Provinsi Sumatera Barat. Para generasi muda harus mengetahui sejarah sebelumnya karena sejarah merupakan salah satu panduan bagi kehidupan.

“Bukti ada peradaban sebelumnya adalah candi candi yang ada di wilayah Jambi dan Sumatera Barat, dimana semua aktivitas kehidupan bersumber dari Sungai Batanghari. Kita harus menjaga warisan sejarah yang membanggakan ini, tentunya salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan restorasi dan pemugaran candi candi yang ada,” tutur Al Haris.

“Kita mengharapkan dengan adanya Kenduri Swarnabhumi 2022 para generasi bukan hanya mengetahui adanya Sungai Batanghari dan Candi Candi yang berada disekitarnya, tetapi juga mengetahui cerita dari sejarah peradaban sebelumnya yang memiliki hubungan erat,” sambung Al Haris.

Al Haris mengungkapkan, kegiatan Kenduri Swarnabhumi memberikan manfaat yang luar biasa bagi Provinsi Jambi dan Provinsi Sumatera Barat, salah satunya adalah masyarakat bisa mengetahui hubungan kedekatan antara kedua Provinsi ini dimana memiliki beberapa kemiripan.
“Kita bisa mengetahui sejarah yang telah dibangun oleh para pendahulu, dimana Sumatera memiliki kejayaan pada peradaban sebelumnya sehingga kita semua bisa belajar dari sejarah. Kita tidak boleh melupakan sejarah, karena sejarah yang telah membesarkan Indonesia sampai saat ini dan menjadikan sejarah sebagai panduan untuk kedepannya menjadi lebih baik lagi,” ungkap Al Haris.
Lebih lanjut, Al Haris menyampaikan, saat melakukan kunjungan kerja ke Provinsi Jambi pada beberapa waktu yang lalu, Bapak Presiden Joko Widodo berpesan untuk segera melakukan pemugaran di kawasan Candi Muaro Jambi karena memiliki historis yang luar biasa dimana Candi Muaro Jambi merupakan pusat pendidikan pada abad ke 7.

Pada kesempatan tersebut, Al Haris bersama Dirjen Kebudayaan dan Gubernur Sumatera Barat melakukan pelepasan ekspedisi jejak Batanghari yang merupakan rangkaian dari kegiatan Kenduri Swarnabhumi.

Al Haris juga menyempatkan diri melakukan ziarah ke makam Syekh Ahmad di Desa Teluk Kuali, Tebo Ulu Kabupaten Tebo, dimana Al Haris menginginkan adanya prasasti ditempat tersebut untuk memberikan informasi kepada para peziarah yang berkunjung.

Reporter: Randi
Foto: Diakominfo Provinsi Jambi


Kamis, 25 Agustus 2022

Fadhil Arief Resmi Buka Pameran Ekraf di Pasar Lama Muara Tembesi Selama Sepekan




BATANGHARI, TIGASISI.NET - Bupati Batanghari Muhammad Fadhil Arief secara resmi membuka pameran ekonomi kreatif di Pasar Lama Muara Tembesi, Rabu (24/8/22).

Pameran ekraf ini merupakan rangkaian acara Kenduri Swarna Bhumi Peradaban Sungai Batang Hari Dulu Kini dan Nanti.

Bupati Fadhil turut didampingi oleh sang Istri Zulva Fadhil, Wakil Bupati H Bakhtiar dan Sekretaris Daerah Muhammad Azan.

Dalam sambutannya, Fadhil Arief mengatakan pameran ini sebagai bentuk perhatian Pemerintah Kabupaten Batanghari dalam melestarikan sejarah.

Diketahui, Pasar Lama Muara Tembesi ini merupakan pusat perdagangan besar yang ada di Provinsi Jambi.

Pasar ini berdiri sejak jaman kolonial belanda saat menduduki Indonesia.

"Dulu aksesnya lewat air, jadi Pasar Muara Tembesi ini terdapat letak geografis yang sangat menguntungkan pada masa itu, karena ada pertemuan tiga sungai yaitu Batang Tabir dan Batang Tebo yang semuanya bertemu di Sungai Batang Hari," kata Fadhil Arief menjelaskan.

Fadhil mengungkapkan, pergelaran Swarna Bhumi ini diharapkan turut mengedukasi masyarakat untuk menghargai sejarah yang ada di Kabupaten Batanghari.

"Sejarah ini harus kita ingat di memori kita, bagaimana itu menjadi motivasi kita, bahwa Batanghari ini punya sejarah pusat perdagangan dan juga pusat keilmuan," ungkapnya.


Reporter: Juniko

Mengenang Sejarah Perdagangan Tempo Dulu di Pasar Lama Muara Tembesi



BATANGHARI, TIGASISI.NET - Pemerintah Kabupaten Batanghari menginginkan masyarakat kembali mengingat sejarah peradaban yang pernah memiliki kejayaan pada masanya, terkhusus dalam sektor perdagangan di Pasar Lamo Muara Tembesi.

Pasar ini menjadi pusat perdagangan sejak tempo dulu, pada masa kolonial belanda. Sungai Batang Hari yang menghubungkan dua Sungai lainnya yakni Batang Tebo dan Batang Tabir menjadi jalur transportasi cukup efektif pada masa itu.

Kayu lapuk dimakan rayap, atap seng berkarat serta terangkat tertiup angin, dinding yang dipenuhi lumut, menandakan entah setua apa usia eks bangunan pasar tersebut.

Angker, memang sepintas terlihat menyeramkan, namun pasar ini menjadi transaksi jual beli yang cukup besar bagi masyarakat di bumi yang berjuluk serentak bak regam ini.

Untuk mengingat kejayaan itu, Pemkab Batanghari menggelar acara pameran sepekan Ekonomi Kreatif (Ekraf) dalam rangkaian Kenduri Swarna Bhumi Peradaban Sungai Batang Hari dulu Kini dan Nanti yang berlokasi di Pasar Lama Muara Tembesi.

Berbagai makanan serta kerajinan khas Batanghari akan tersaji di acara ini selama sepekan.

Bupati Batanghari, Muhammad Fadhil Arief pada Rabu, (24/8/22) resmi membuka pameran ekraf tersebut.

Ia mengatakan, Kenduri Swarna Bhumi ini turut mengedukasi para generasi muda untuk menghargai sejarah dan melestarikan budaya tempat tinggalnya.

"Ini harus kita ingat di memori kita dan jadi motivasi bahwa bangsa kita Batanghari ini sejarah perdagangan, pusat-pusat keilmuan itu ada di Pasar Muara Tembesi," kata Fadhil Arief.

Ayah empat anak ini berharap, masyarakat Batanghari mampu menjaga bangunan-bangunan tua yang masih tersisa.

Ia menuturkan, fisik bangunan yang masih berdiri tegak akan memberi bukti adanya sejarah bahwa Batanghari pernah menjadi pusat perbelanjaan negara luar.

"Pasar ini akan membuat anak cucu kita paham dengan sejarah Kabupaten Batanghari," ujarnya.

Reporter: Juniko

Selasa, 23 Agustus 2022

Bawa Ikon Ular Bide, Pemkab Batanghari Raih Juara Satu Lomba Mobil Hias





BATANGHARI, TIGASISI.NET - Pemerintah Kabupaten Batanghari melalui Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi (Disperindakop) menyabet juara pertama dalam lomba mobil hias yang diselenggarakan Pemprov Jambi.

Lomba tersebut merupakan ajang dalam rangka memeriahkan perayaan HUT RI ke 77.

Gelar juara yang didapat berdasarkan keunikan dari ikon mobil hias milik Pemkab Batanghari yang diketahui memiliki latar belakang cerita rakyat yang menarik.

Mobil hias yang dirancang Disperindag ini mengambil tema Ular Bide. 

Ular Bide ini merupakan cerita yang cukup melegenda bagi masyarakat Batanghari. Pasalnya, hampir keseluruhan masyarakat mempercayai adanya sosok Ular Bide yang bersemayam di sungai Batang Hari.

Kepala Dinas Perindakop, Raden Yusup mengungkapkan rasa harunya pasca memenangkan perlombaan ini.

"Alhamdulillah, syukur kepada Allah perjuangan kami tidak sia-sia. Saya sangat berterimakasih kepada seluruh tim yang sudah bekerja keras untuk lomba ini," kata Raden Yusuf saat di konfirmasi via telepon, Selasa (23/8/22).

© Copyright 2019 Tigasisi.net | AKTUAL & FAKTUAL | All Right Reserved