Senin, 11 April 2022

Pinta Solusi Atasi Kemacetan Batubara, Ratusan Pendemo Geruduk Gedung DPRD

Pinta Solusi Atasi Kemacetan Batubara, Ratusan Pendemo Geruduk Gedung DPRD





BATANGHARI, TIGASISI.NET - Ratusan aliansi mahasiswa yang tergabung dalam organisasi PMII, HMI dan Himbari menggelar aksi unjuk rasa di depan gedung DPRD Kabupaten Batanghari, Senin (11/4/22).

Mereka menuntut seluruh anggota DPRD memberikan solusi terkait kemacetan yang disebabkan oleh angkutan Batubara yang terjadi setiap harinya di Batanghari.

Salah satu koordinator aksi, ketua PMII Batanghari Mauludin dalam orasinya menyebutkan, kemacetan ini disebabkan oleh oknum - oknum sopir yang nakal, yang tidak taat dengan peraturan.

"Kami tidak memusuhi sopir Batubara, kalau ada Batubara yang salah itu karena oknumnya. Kita sama - sama tahu penyebab macet yang ditimbulkan oleh ulah manusianya, itu yang harus kita selesaikan sama - sama. Kita ketahui masih banyak oknum sopir yang kucing - kucingan dengan aparat keamanan," teriak Mauludin.

Para pendemo juga mendesak Kapolres Batanghari agar lebih ketat mengawal angkutan Batubara yang dinilai saat ini sangat merugikan masyarakat pengguna jalan.

"Kami meminta pak Kapolres, apa sih yang tidak bisa dilakukan oleh Bapak, umpanya begini, belum kering air liur Bapak sudah jalan perintah tu, kalau bapak bilang kawal ya kawal, bubar ya bubar," tambah pendemo bernama Hambali.

Kepada DPRD, para pendemo meminta agar seluruh lapisan masyarakat Batanghari mendapatkan hak yang sama dalam penggunaan jalan.

Menurutnya, seluruh ruas jalan sepanjang jalur Muara Tembesi, Muarabulian hingga Bajubang semuanya telah dikuasai oleh armada Batubara.

"Kami ini juga bayar pajak, kita sama - sama bayar pajak, tapi kenapa kami tidak mendapatkan perlakuan yang sama, kami hanya bisa menikmati bahu jalan setiap kali lewat," ujar pendemo.

Sementara itu, ketua HMI, Muzil meminta agar kepolisian resort Batanghari melarang para sopir Batubara yang masih dibawah umur untuk beroperasi.

Muzil menilai, tingkat emosional yang tinggi pada sopir yang dibawah umur dapat meningkatkan angka kecelakaan yang disebabkan oleh angkutan Batubara.

"Kita ketahui bersama bahwa anak - anak yang tamat SD, SMP sudah banyak yang bawa mobil. Kita meminta adanya aturan yang mengatur untuk bawa mobil itu tidak sembarangan orang, dimana mereka ini memiliki tingkat emosi yang labil," tandasnya.


Reporter : Juniko

Read other related articles

Also read other articles

© Copyright 2019 Tigasisi.net | AKTUAL & FAKTUAL | All Right Reserved